Friday, December 31, 2010

.........نرحب السنة الجديدة

We welcome new year (sepatutnya entri ini di coret ketika 1 Muharram yang lalu)... Namun tidak terlewat rasanya untuk mencoretkan sesuatu di sisa penghujung Muharram ini agaknya. Harap - harap begitulah.. (",)

Alhamdulillah hari yang mendamaikan (dengan mengenepikan urusan duniawi yang menyesakkan). Rakan - rakan bloggers sekalian, buat pertama kali dalam hidup saya meminggirkan suatu perkara yang amat besar bersama iringan doa. Dan tidak akan menyentuhnya atas arahan big boss. Pesan beliau, sebarang urusan yang mengusik emosi,sila forwardkan kepada beliau. Beruntung rasa hati ini dan bersyukur pada Allah di atas rahmat kasih sayangNya.

Bersyukur pada Allah di sisa hidup ini Allah kurniakan puteri yang solehah dan suami yang soleh menjadi penyejuk hati dan pendamai jiwa selepas Allah. Kadang - kadang mencari kerelaan manusia lagi payah dari mendapat keredhaan Allah. Sudah menjadi adat manusia suka menyusur sisi negatif berbanding positif. Justeru berdiam itu lebik baik dan beruzlah juga mungkin lebih baik. Tapi yang pasti habuannya tetap ada. Kita akan dijauhi oleh orang lain kerana ketegasan prinsip yang kita bina (biarpun dalam  masa yang sama kita masih mengamalkan syariat yang Esa, lantaran coretan kita takkan bisa ditafsir dengan baik oleh si pembaca). Bersabar sajalah jika itu yang terjadi dan rawatlah diri dan hati dengan zikrullah. Abaikan saja semuanya kerana ia akan merosakkan hati... Opss.. tersasul lagi... (",) Nama pun manusia kan...

Okaylah, hari ini saya hendak memanjatkan kesyukuran ke hadrat Allah kerana inilah hari pertama puteri tunggal saya Ainun Sofea ke sebuah sekolah Tahfiz di ibu kota... Di lubuk hati ini tersisip doa agar Allah melimpahkan rahmat kemuliaan dan kebahagiaan untuk beliau menjadi anak yang solehah. Risau juga beliau tidak boleh berassimilasi dengan sempurna bersama budaya baru dan tempat baru bersendirian. Namun, ayah dan ibu jadi bangga apabila gurunya berkata "Ainun Sofea pelajar yang terbaik hari ini, kerana dia mententeramkan kawan - kawan yang lain supaya tidak menangis."... Walaupun dia ditinggalkan sendirian, sementelah ibu perlu bertugas (Hari Taaruf Tahun 1, 2011) di sekolah sendiri!... Mungkin inilah kurnia dan keberkatan menjadi salah seorang murabbi. Di tempat kerja, kita menjaga amanah orang lain seperti anak sendiri (lebih dari anak sendiri!), maka Allah pelihara intan permata kita sebaik kita menjaga amanah orang lain (walaupun saya sebenarnya seorang yang garang, sangat - sangat garang!).

Hah, ditempat kerja tadi, ada seorang pelajar yang menangis dan tidak mahu bersama - sama dengan rakan - rakan lain di kelas. Aduhai, puas ditarik baju saya tak mahu dilepaskan. Leka sahaja pelajar baru itu disapa rakan, saya pun cabut.. Bukan apa, ada tugasan lain yang menunggu di pejabat sekolah. Bimbang ada ibu bapa yang menunggu saya untuk melunaskan bayaran buku (tersilap kira pada minggu lepas). Saya juga yakin dengan keupayaan rakan - rakan lain yang memang hebat dan mempunya naluri keibuan yang baik. Tahniah rakan - rakan seperjuangan SRIAAG!

Di suatu sudut yang lain, Allah pelihara anak kita dengan kebaikan seperti mana kita menjaga amanah orang lain yang Allah berikan kepada kita.. Di suatu masa kita diuji dan diduga sisi kesabaran kita, namun berkat berdiam dan sabar Allah kurniakan kebaikan untuk orang - orang yang kita sayang di sekeliling kita (biarpun bukan kepada kita secara langsung). Allah Maha Penyayang kan. Sesungguhnya Allah menyayangi kita tanpa minta di balas. 

meminjam kata - kata teman Halaqiah,
"saya budak baru belajar, kalau salah tolong tunjukkan, kalau betul fikir-fikirkan..." 
(Taufiq muslim, Halaqah.net)

Semoga tahun ini kita bermula dengan azam baru untuk memperbaharui iman, biarlah kita hilang di sisi manusia, namun kita kekal disayangi disisi Allah. Tak guna pertahankan diri kita agar terbuka kebaikan di sisi manusia, namun buruk di sisi Allah. Tak guna juga menarik balik kata - kata yang telah dihujahkan berlandaskan Al Quran dan As Sunnah untuk menjaga hati orang lain, sedangkan tiada yang benar melainkan ayat Allah dan Sunnah..... 

Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda, "Sentiasalah memperbaharui iman kamu". Para sahabat RA bertanya, "Bagaimana kami memperbaharui iman kami, wahai Rasulullah?" Baginda SAW bersabda,"Perbanyakkanlah ucapan 'Lailahailallah' "   [HR Imam Ahmad] 

dan sampaikanlah walau sepotong ayat biarpun ia payah,..

" Dan kami (Allah) telah tetapkan terhadap mereka di dalam (At-Taurat) bahasannya jiwa (dibalas dgn jiwa), mata dgn mata, hidung dgn hidung, telinga dgn telinga, gigi dgn gigi dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisasnya), maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim."
(Al-Maa-Idah:45)
SUMBER: http://halaqah.net/v10/
* bersama - samalah menimba ilmu yang wajb kita ketahui dan amalkan di www.halaqah.net 
  (kalau tidak dilampirkan sumber, dijadikan bahan prasangka pula, kan)


Friday, December 17, 2010

Budaya mengucapkan salam

1. Pengendara sepatutnya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan kelompok yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada kelompok yang beranggota lebih banyak
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)
2. Di antara hak muslim terhadap muslim lain adalah menjawab salam
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Ada lima kewajiban bagi seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah. (Shahih Muslim No.4022)
3. Larangan memulai salam kepada Ahli Kitab dan cara menjawab salam mereka
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)
4. Mengucapkan salam kepada anak kecil
  • Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
    Rasulullah saw. pernah melewati anak-anak lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka. (Shahih Muslim No.4031)
5. Wanita boleh keluar untuk memenuhi kebutuhan manusia
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Saudah keluar setelah diwajibkan hijab atasnya untuk memenuhi suatu keperluannya. Dia adalah seorang wanita yang bertubuh besar melebihi wanita-wanita yang lain sehingga mudah dibedakan bagi orang mengenalnya. Kemudian Umar bin Khathab melihatnya lalu berkata: Hai Saudah! Demi Allah, bagaimanapun kamu pasti kami kenali maka perhatikanlah cara kamu keluar rumah! Ia melanjutkan: Lalu berbaliklah Saudah untuk segera pulang sementara Rasulullah saw. berada di rumahku sedang menyantap makan malam dengan tulang yang masih di tangannya. Ketika itulah Saudah masuk dan mengadu: Ya Rasulullah! Aku baru saja keluar. Lalu Umar bin Khathab menegurku begini dan begini. Ia melanjutkan (Aisyah): Kemudian diwahyukan kepada Rasulullah saw. (ayat ke 59 surat Al-Ahzab) pada saat tulang masih berada di tangan beliau yang belum beliau letakkan. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya telah diizinkan bagi kalian, kaum wanita, untuk keluar memenuhi keperluan kalian. (Shahih Muslim No.4034)
6. Haram berduaan dengan lawan jenis dan menemuinya
  • Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hindarkanlah diri kalian masuk menemui wanita. Seorang sahabat Ansar bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana kalau ipar? Rasulullah saw. bersabda: Ipar itu maut (lebih mengkhawatirkan). (Shahih Muslim No.4037)
7. Menerangkan bahwa bagi orang yang terlihat berduaan dengan seorang perempuan sedangkan perempuan itu adalah istrinya atau muhrimnya disunatkan mengatakan "ini Fulanah" untuk menghindari prasangka buruk terhadapnya
  • Hadis riwayat Shafiyah binti Huyaiy ra., ia berkata:
    Suatu malam ketika Nabi saw. sedang beriktikaf, aku datang mengunjungi beliau untuk mengajak bicara. Setelah itu aku pun bangkit berdiri untuk pulang dan Rasulullah saw. ikut berdiri untuk mengantarkanku. Tempat tinggal Shafiyah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang Ansar. Tatkala mereka melihat Nabi saw. mereka mempercepat jalan mereka lalu Nabi saw. berseru: Tunggulah! Dia adalah Shafiyah binti Huyaiy. Mereka berdua segera menyahut: Maha suci Allah, ya Rasulullah! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya setan itu berada di dalam aliran darah tubuh manusia dan aku khawatir akan menimbulkan prasangka buruk di hati kalian atau mengatakan sesuatu. (Shahih Muslim No.4041)
8. Orang yang datang ke suatu majlis dan menemukan tempat kosong, dia boleh duduk di sana, bila tidak maka hendaklah dia duduk di belakang orang-orang yang sudah terlebih dahulu hadir
  • Hadis riwayat Abu Waqid Al-Laitsi ra.:
    Bahwa ketika Rasulullah saw. sedang duduk di mesjid bersama para sahabat, tiba-tiba muncullah tiga orang. Yang dua orang datang menghampiri Rasulullah saw. sedangkan yang satu lagi berlalu pergi. Ia berkata: Kemudian keduanya berdiri di hadapan Rasulullah saw. lalu yang satu melihat tempat kosong di antara lingkaran orang maka duduklah ia di sana. Adapun yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Sementara itu orang yang ketiga, telah pergi. Setelah Rasulullah saw. selesai, beliau bersabda: Tidak inginkah kalian aku beritahukan tentang ketiga orang tadi? Seorang di antara mereka telah berlindung kepada Allah, maka Allah memberikan perlindungan kepadanya. Sedangkan yang lain malu, maka Allah pun malu kepadanya. Adapun orang yang ketiga ia telah berpaling, maka Allah pun berpaling darinya. (Shahih Muslim No.4042)
9. Haram mengusir orang dari tempat duduknya untuk diambil alih
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Nabi saw. bahwa Beliau bersabda: Jangan sekali-kali seorang di antara kalian membuat orang lain berdiri dari tempat duduknya kemudian dia duduk di tempat itu. (Shahih Muslim No.4043)
10. Larangan bagi lelaki banci (waria) masuk menemui wanita lain
  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
    Bahwa seorang lelaki banci berada di rumah (rumah Ummu Salamah) ketika Rasulullah saw. sedang di rumah. Orang itu berkata kepada saudara Ummu Salamah: Hai Abdullah bin Abu Umayah! Jika Allah menolong kalian menaklukan Thaif besok, maka akan kutunjukkan kepadamu anak perempuan Ghailan. Dia menghadap dengan empat lipatan perut dan mundur dengan delapan lipatan perut (sangat gemuk). Ketika Rasulullah saw. mendengar ucapan itu, beliau bersabda: Janganlah mereka itu masuk ke tempat kalian. (Shahih Muslim No.4048)
11. Boleh memboncengkan wanita lain yang kepayahan di jalan
  • Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata:
    Zubair mengawiniku sedangkan ia tidak memiliki harta atau hamba sahaya atau apapun kecuali kudanya. Akulah yang memberi makan kudanya, mencukupi bahan makanannya, mengurusnya, menumbukkan biji bagi hewan penyiramnya, memberinya makan, memberi minum, menjahitkan timbanya dan membuatkan adonan rotinya. Tetapi, aku tidak pandai membuat roti karena itu wanita Ansar tetanggakulah yang membuatkan roti untukku. Mereka adalah para wanita yang jujur. Ia berkata: Aku biasa memindahkan biji kurma dari tanah Zubair yang diberikan Rasulullah saw. dengan memanggulnya di atas kepalaku yang berjarak kira-kira duapertiga farsakh (1 farsakh = 3 mil). Ia berkata lagi: Suatu hari aku datang membawa biji kurma di atas kepalaku lalu bertemu dengan Rasulullah saw. beserta beberapa orang sahabat. Beliau memanggilku, kemudian mengucap: Ikh, ikh (ucapan untuk menderumkan untanya). Beliau bermaksud memboncengku di belakangnya. Asma berkata: Aku merasa malu dan aku tahu kecemburuanmu. Zubair berkata: Demi Allah! Engkau memanggul biji kurma di atas kepala adalah lebih berat daripada engkau menunggang bersama beliau. Ia berkata: Sampai Abu Bakar ra. mengirimkan seorang pembantu yang mengambil alih pengurusan kuda, seakan-akan ia telah membebaskanku. (Shahih Muslim No.4050)
12. Haram dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ketiga dengan tidak mendapatkan ridhanya
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Rasulullah saw. bersabda: Apabila terdapat tiga orang, maka janganlah dua orang (di antara mereka) berbisik-bisik tanpa menyertakan yang lain. (Shahih Muslim No.4052)
  • Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian bertiga orang, maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan seorang yang lain sehingga kamu dapat bergaul dengan manusia, karena dapat membuatnya sedih. (Shahih Muslim No.4053)
13. Berobat, sakit dan menjampi
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Pandangan mata yang hasut itu adalah hak (benar). (Shahih Muslim No.4057)
14. Sihir
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Seorang Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al-A`sham pernah menyihir Rasulullah saw. Ia berkata: Sehingga Rasulullah saw. membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu malam, Rasulullah saw. berdoa dan terus berdoa, kemudian berkata: Hai Aisyah, apakah engkau merasa bahwa Allah memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Dua malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antaranya duduk di samping kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku atau sebaliknya: Sakit apa orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir. Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab: Labied bin Al-A`sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rontokan rambut yang berada di sisir itu serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu bertanya: Di mana benda itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah saw. datang ke sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau kemudian beliau bersabda: Hai Aisyah, demi Allah, air sumur itu laksana perasan inai (yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku. Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku menyuruh memendamnya. (Shahih Muslim No.4059)
15. Racun
  • Hadis riwayat Anas ra.:
    Bahwa seorang perempuan Yahudi datang kepada Rasulullah saw. dengan membawa hidangan daging kambing yang telah diracuni kemudian Rasulullah saw. memakan sebagiannya. Lalu perempuan itu dihadapkan kepada Rasulullah saw. dan ditanyakan tentang perbuatannya tersebut, dia menjawab: Aku memang bermaksud hendak membunuhmu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu untuk melakukan hal itu. Menurut satu riwayat, ada tambahan kalimat terhadapku. Para sahabat bertanya: Bolehkah kami membunuh perempuan ini? Rasulullah saw. bersabda: Jangan! Anas berkata: Aku masih tetap mengenalinya (wanita itu) karena hendak mencelakakan Rasulullah saw. tersebut. (Shahih Muslim No.4060)
16. Anjuran menjampi orang sakit
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Biasanya apabila ada seorang di antara kami menderita sakit, Rasulullah saw. mengusapnya dengan tangan kanan beliau, kemudian beliau berdoa: Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan manusia! Berilah kesembuhan karena Engkaulah Penyembuh (segala penyakit). Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. Ketika Rasulullah saw. menderita sakit dan semakin parah, aku pegang tangan beliau untuk melakukan seperti yang biasa beliau lakukan. Namun beliau menarik tangan beliau dari tanganku kemudian berdoa: "Ya Allah! Ampunilah aku dan jadikanlah aku bersama Rafiq A`la (Tuhan)." Aku bergegas untuk melihat, ternyata beliau telah wafat. (Shahih Muslim No.4061)
17. Menjampi orang sakit dengan bacaan jampi yang disyariatkan dan dengan meniupkannya
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Apabila ada salah seorang anggota keluarga beliau yang sakit, beliau meniupkan kepadanya dengan membacakan "muawwizat". Ketika beliau menderita sakit yang menyebabkan beliau wafat, aku juga meniupkan kepada beliau dan mengusapkan dengan tangan beliau sendiri. Karena tangan beliau tentu lebih besar berkahnya daripada tanganku. (Shahih Muslim No.4065)
18. Diizinkan menjampi sakit mata, luka di lambung, terkena racun dan sakit akibat dihipnotis orang
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. memberikan keringanan kepada satu keluarga dari golongan Ansar untuk menjampi dari sesuatu yang beracun. (Shahih Muslim No.4067)
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Rasulullah saw. biasanya bila ada seseorang yang mengeluh sakit atau terkena luka, Nabi saw. berdoa sambil jari tangannya seperti ini, lalu Sufyan meletakkan jari telunjuknya ke tanah dan mengangkatnya kembali (mencontohkan perbuatan Nabi): "Dengan nama Allah, debu tanah kami dan dengan ludah sebagian kami semoga orang yang sakit di antara kami dapat sembuh dengan seizin Tuhan kami". (Shahih Muslim No.4069)
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. pernah menyuruhnya untuk meminta dijampikan dari pandangan mata yang hasut. (Shahih Muslim No.4070)
  • Hadis riwayat Ummu Salamah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. pernah berkata tentang budak perempuan yang berada di rumah Ummu Salamah ra., istri Nabi saw. yang di wajahnya beliau lihat terdapat bercak hitam sisa perubahan warna kulit lalu bersabda: Dia terkena penyakit karena pandangan mata hasut maka mintakanlah bacaan jampi baginya. Beliau bermaksud agar kulit wajahnya kuning kembali. (Shahih Muslim No.4074)
19. Boleh mengambil bayaran atas jampian dengan Alquran dan bacaan zikir
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
    Bahwa beberapa orang di antara sahabat Rasulullah saw. sedang berada dalam perjalanan melewati salah satu dari perkampungan Arab. Mereka berharap dapat menjadi tamu penduduk kampung tersebut. Namun ternyata penduduk kampung itu tidak mau menerima mereka. Tetapi ada yang menanyakan: Apakah di antara kalian ada yang dapat menjampi? Karena kepala kampung terkena sengatan atau terluka. Seorang dari para sahabat itu menjawab: Ya, ada. Orang itu lalu mendatangi kepala kampung dan menjampinya dengan surat Al-Fatihah. Ternyata kepala kampung itu sembuh dan diberikanlah kepadanya beberapa ekor kambing. Sahabat itu menolak untuk menerimanya dan berkata: Aku akan menanyakannya dahulu kepada kepada Nabi saw. Dia pun pulang menemui Nabi saw. dan menuturkan peristiwa tersebut. Dia berkata: Ya Rasulullah! Demi Allah, aku hanya menjampi dengan surat Al-Fatihah. Mendengar penuturan itu: Rasulullah saw. tersenyum dan bersabda: Tahukah engkau bahwa Al-Fatihah itu merupakan jampi? Kemudian beliau melanjutkan: Ambillah imbalan dari mereka dan sisihkan bagianku bersama kalian. (Shahih Muslim No.4080)
20. Setiap penyakit ada obatnya dan anjuran untuk berobat
  • Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.:
    Dari Ashim bin Umar bin Qatadah bahwa Jabir bin Abdullah menjenguk Muqanna`, kemudian berkata: Aku tidak akan pulang sebelum engkau mau berbekam sebab saya pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya di dalam berbekam itu terdapat pengobatan. (Shahih Muslim No.4085)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Nabi saw., beliau bersabda: Panas demam itu berasal dari didihan api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah derajat panasnya dengan air!. (Shahih Muslim No.4093)
  • Hadis riwayat Asma ra.:
    Bahwa ia pernah didatangkan seorang perempuan gelisah yang menderita demam lalu ia meminta diambilkan air untuk disiramkan ke dalam kerah baju perempuan itu dan berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: Turunkanlah panas demam itu dengan air. Beliau juga bersabda: Sesungguhnya panasnya itu berasal dari didihan api neraka Jahanam. (Shahih Muslim No.4098)
  • Hadis riwayat Rafi` bin Khadij ra., ia berkata:
    Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya panas demam itu adalah panas yang berasal dari api neraka Jahanam. Karena itu dinginkanlah panas itu dengan air. (Shahih Muslim No.4099)
21. Makruh berobat dengan ladud (obat yang diletakkan pada salah satu sisi mulut seseorang)
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Kami memberikan ladud kepada Rasulullah saw. ketika beliau sakit. Lalu beliau memberi isyarat janganlah kamu mengobati dengan cara meladudiku. Kemudian di dalam hati kami berkata itu merupakan ketidaksukaan orang sakit terhadap obat. Tatkala sadar, beliau bersabda: Setiap orang dari kalian pasti pernah diobati dengan cara ladud kecuali Abbas ra. karena dia tidak sempat menyaksikan kalian. (Shahih Muslim No.4101)
22. Berobat dengan jintan hitam
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya pada jintan hitam itu terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali kematian. (Shahih Muslim No.4104)
23. Bubur talbinah itu dapat menguatkan hati orang yang sakit
  • Hadis riwayat Aisyah ra., istri Nabi saw.:
    Bahwa apabila salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia maka berkumpullah para wanita kemudian mereka berpisah lagi kecuali keluarga dan kerabat dekatnya lalu ia menyuruh diambilkan seperiuk sup terigu kemudian dimasak untuk dijadikan bubur talbinah tersebut lalu dituangkan ke atas periuk tadi, ia pun berkata: Makanlah bubur ini! Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Bubur Talbinah itu dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat mengurangi sebagian rasa sedih. (Shahih Muslim No.4106)
24. Berobat dengan cara meminum madu
  • Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
    Ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw. lalu berkata: Saudaraku merasa mual-mual perutnya. Rasulullah saw. bersabda: Minumkanlah madu! Setelah orang itu memberi minum madu kepada saudaranya, dia datang lagi kepada Nabi saw. dan melapor: Aku telah meminumkannya madu tetapi dia malah bertambah mulas. Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Pada kali yang keempat Rasulullah saw. tetap bersabda: Minumkanlah madu! Orang itupun masih saja melapor: Aku benar-benar telah meminumkannya madu tetapi dia malah bertambah mulas, maka Rasulullah saw. bersabda: Maha benar Allah (dalam firman-Nya, surat An-Nahl ayat 69) dan ada yang tidak beres dengan perut saudaramu itu. Akhirnya Rasulullah saw. sendiri yang meminumkannya madu dan saudara orang itupun sembuh. (Shahih Muslim No.4107)
25. Wabah penyakit, pesimisme, perdukunan dan sebagainya
  • Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Sampar itu siksa yang dikirimkan kepada Bani Israel atau orang-orang yang hidup sebelum kalian. Apa bila kalian mendengar adanya sampar itu di suatu daerah, maka janganlah kalian datang ke sana. Dan kalau sampar itu berjangkit di suatu daerah, sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah kalian keluar untuk melarikan diri darinya. (Shahih Muslim No.4108)
  • Hadis riwayat Abdullah bin Abbas ra.:
    Bahwa Umar bin Khathab pergi ke Syam dan ketika telah tiba di sebuah dusun bernama Sarghi, beliau bertemu dengan penduduk Syam yaitu Abu Ubaidah bin Jarrah ra. dan para pengikutnya. Mereka memberitahukan bahwa telah berjangkit di Syam suatu wabah penyakit. Ibnu Abbas ra. berkata: Maka Umar berkata: Coba panggilkan sahabat muhajirin yang pertama. Maka aku panggil mereka lantas beliau meminta saran mereka dan memberitahukan kepada mereka bahwa wabah telah berjangkit di Syam. Ternyata mereka berselisih pendapat menanggapi berita itu. Sebagian di antara mereka berkata: Engkau pergi untuk suatu urusan besar dan kami tidak setuju jika engkau kembali. Sedangkan sebagian yang lain berkata: Bersama engkau masih banyak rakyat dan para sahabat dan kami tidak setuju bila engkau mengajak mereka menuju ke wabah tersebut. Umar berkata: Tinggalkan aku dan tolong panggilkan sahabat Ansar! Aku pun memanggil mereka. Ketika dimintai pertimbangan, mereka juga bersikap dan berbeda pendapat seperti halnya orang-orang Muhajirin. Umar berkata: Tinggalkan aku! Lalu ia berkata lagi: Tolong panggilkan sesepuh Quraisy yang dahulu hijrah pada waktu penaklukan dan sekarang berada di sini. Aku memanggil mereka. Ternyata mereka saling bersepakat dan berkata: Menurut kami sebaiknya engkau kembali bersama orang-orang dan tidak mengajak mereka mendatangi wabah ini. Umar lalu berseru di tengah-tengah orang banyak: Aku akan mengendarai tungganganku untuk pulang esok pagi. Lalu mereka pun mengikutinya. Abu Ubaidah bin Jarrah ra. bertanya: Apakah untuk menghindari takdir Allah? Umar menjawab: Kalau saja bukan engkau yang mengatakan itu, hai Abu Ubaidah! Umar memang tidak suka berselisih dengan Abu Ubaidah. Ya, kita lari dari satu takdir Allah ke takdir Allah yang lain. Apa pendapatmu seandainya engkau mempunyai seekor unta yang turun di suatu lembah yang memiliki dua lereng, yang satu subur dan yang satu lagi tandus, apakah jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur itu bukan berarti engkau menggembalakanya karena takdir Allah? Begitu pun sebaliknya, kalau engkau menggembalakannya di tempat yang tandus, bukankah engkau menggembalakanya karena takdir Allah juga? Lalu datanglah Abdurrahman bin Auf yang absen karena suatu keperluannya lalu berkata: Sungguh aku mempunyai pengetahuan tentang masalah ini, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Apabila kalian mendengar ada suatu wabah di suatu daerah, maka janganlah kalian mendatanginya. Sebaliknya, kalau wabah tersebut berjangkit di suatu daerah sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah kalian keluar melarikan diri daripadanya. Ibnu Abbas berkata: Mendengar itu Umar bin Khathab memuji Allah kemudian pergi berlalu. (Shahih Muslim No.4114)
26. Tidak ada penularan tanpa kehendak Allah, tidak ada nasib sial, tidak ada reinkarnasi sebagai burung, tidak ada kematian karena cacing perut, tidak ada bintang tertentu yang dapat menurunkan hujan, tidak benar hantu itu dapat menjelma ke berbagai rupa dan menyesatkan manusia, dan juga tidak benar orang dapat memindahkan penyakit unta
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada (kepercayaan) penularan tanpa kehendak Allah, tidak benar kematian karena cacing perut dan tidak benar reinkarnasi menjadi burung. Lalu seorang arab badui bertanya: Ya Rasulullah! Lalu bagaimana dengan unta yang berada di padang penggembalaan yang semula bagaikan kijang kemudian didatangi oleh unta berkudis dan setelah bergabung, maka semua unta menjadi ketularan berkudis? Rasulullah saw. bersabda: Lalu yang manakah yang menularkan pertama kali. (Shahih Muslim No.4116)
27. Tanda kenahasan dan optimisme dan perkara yang menimbulkan pesimisme
  • Hadis riwayat Anas ra.:
    Bahwa Nabi saw. bersabda: Tidak ada penularan (tanpa kehendak Allah) dan tidak ada tanda kenahasan dan yang membuatku terkagum adalah optimisme yaitu kalimat yang baik, kalimat yang bagus. (Shahih Muslim No.4123)
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kenahasan itu ada pada rumah, pada perempuan dan pada kuda (kendaraan). (Shahih Muslim No.4127)
  • Hadis riwayat Sahal bin Saad ra. dia berkata:
    Rasulullah saw. bersabda: Kalau memang kesialan itu ada, maka ia ada pada perempuan, pada kuda (kendaraan) dan pada tempat tinggal. (Shahih Muslim No.4131)
28. Pengharaman pedukunan dan mendatangi seorang dukun
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya beberapa dukun pernah menceritakan sesuatu kepada kami dan kami mendapati apa yang mereka ceritakan itu benar. Rasulullah saw. bersabda: Itu adalah kalimat benar yang disambar oleh jin lalu dengan cepat dilemparkan ke telinga walinya tetapi di dalamnya sudah dia tambahi dengan seratus kedustaan. (Shahih Muslim No.4134)
29. Membunuh ular dan lainnya
  • Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
    Rasulullah saw. menyuruh untuk membunuh ular berbelang dua karena binatang tersebut dapat membutakan mata dan mencelakakan kandungan. (Shahih Muslim No.4139)
  • Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:
    Dari Rasulullah saw., beliau bersabda: Bunuhlah ular-ular berbisa, ular-ular berbelang dua dan ular yang ekornya terputus karena keduanya dapat menggugurkan kandungan dan membutakan mata. (Shahih Muslim No.4140)
  • Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
    Kami pernah bersama Nabi saw. di dalam sebuah gua dan ketika telah diturunkan kepada beliau surat Al-Mursalat di mana kami langsung hafalnya dari mulut beliau yang masih basah tiba-tiba muncullah seekor ular sehingga bersabdalah beliau: Bunuhlah ular itu! Kami segera berlomba untuk membunuhnya namun ular tersebut telah mendahului kami berlalu menghilang. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Rupanya Allah telah melindunginya dari kejahatan kamu sebagaimana Allah pun telah melindungi kamu dari kejahatannya. (Shahih Muslim No.4148)
30. Anjuran membunuh cecak
  • Hadis riwayat Ummu Syarik ra.:
    Bahwa Nabi saw. menyuruhnya untuk membunuh cecak. Dan dalam hadis Ibnu Abu Syaibah: Dia menyuruh. (Shahih Muslim No.4152)
  • Hadis riwayat Aisyah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. menamakan binatang cecak dengan sebutan fuwaisik. (Shahih Muslim No.4155)
31. Larangan membunuh semut
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Rasulullah saw. bahwa seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan untuk mendatangi sarang semut dan membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya: Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih. (Shahih Muslim No.4157)
32. Haram membunuh kucing
  • Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena mengurung seekor kucing sampai mati. Kemudian wanita itu masuk neraka karenanya, yaitu karena ketika mengurungnya ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum sebagaimana ia tidak juga melepasnya mencari makan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4160)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang wanita disiksa karena seekor kucing yang tidak diberi makan dan minum serta tidak pula ia melepasnya mencari makanan dari serangga-serangga tanah. (Shahih Muslim No.4161)
33. Keutamaan memberi makan dan minum kepada binatang ternak yang mulia
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tatkala seorang lelaki sedang berjalan pada sebuah jalan terasalah olehnya dahaga yang sangat. Lalu ia mendapati sebuah sumur dan bersegeralah ia meneruninya untuk minum. Ketika keluar, tiba-tiba dia melihat seekor anjing menjulurkan lidah sambil menjilat-jilati debu karena sangat haus. Lelaki itu berkata: Anjing ini sedang kehausan seperti aku tadi lalu turunlah dia kembali ke dalam sumur untuk memenuhi sepatu kulitnya dengan air lalu digigit agar dapat naik kembali. Kemudian ia meminumkan air itu kepada anjing tersebut. Allah berterima kasih kepadanya lalu mengampuninya. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah kami akan mendapatkan pahala karena binatang-binatang seperti ini? Rasulullah saw. menjawab: Pada setiap yang bernyawa (mahluk hidup) ada pahalanya. (Shahih Muslim No.4162)
  • Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
    Dari Nabi saw. bahwa pada suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur melihat seekor anjing sedang mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Ia kemudian melepas sepatu kulitnya (untuk mengambil air sumur yang akan diminumkan kepada anjing), lalu wanita itu diampuni dosanya. (Shahih Muslim No.4163)

    sumber: http://opi.110mb.com/haditsweb/muslim/b39_ucapan_salam.htm

Sunday, November 28, 2010

KURSUS lagi... cuti sekolah,... guru tak cuti tau!

Penceramah:Tuan Haji Shamsul Ma'ariff Hj Ismail)

TAJUK : GURU CEMERLANG, DAKWAH DIJULANG
OLEH: Hj Shamsul Ma'ariff Hj Ismail
Pengerusi JK Tarbiyyah Sekolah Sekolah MUSLEH


"sebenarnya apa yang dilakukan adalah bergantung kepada niat"

Fakta menarik ketika ceramah ini:
  • mengalirkan airmata ketika merenung diri sendiri mendengar ceramah.. sungguh - sungguh menyentap setulus hati saya yang mencari keredhaan Allah...
  • bagaimana apabila setiap kali saya ingin meningkatkan usaha ke arah yang lebih baik dalam mendidik, ketika itulah Allah menguji, sebagai tanda kasih dan sayangnya Allah kepada hambaNya
  • dari "Faculty of Life" - kertas kerja yg diketengahkan oleh Hj Hasni (Pengetua SMIAAG) dipersidangan OIC dan mendapat tepukan gemuruh dari seluruh wakil - wakil dunia... Di bawahnya terkandung "Faculty of family" > "Faculty of Money Management" > dll...

# Ada pelajar yang dikategorikan sebagai "late groomer"
* Pelajar cemerlang UPSR -> 4 A -> succes -> ttp akhirnya dlm "Faculty of life"?
-> graduat PNGK 4.0 -> jadi doktor, hisap dadah?
-> jadi artis, popular tetapi bercerai berai?
-> jadi engineer, tapi tak hormat ibu dan bapa?

* Pelajar corot UPSR/sederhana -> 1A 2B 1C -> berjaya dlm "Faculty of Life"
-> ketika kecil selalu di buli, di cemuh oleh pak cik makcik...
-> berjaya ketika dewasa menjadi pemimpin
->akhirnya berjaya dengan peluang kedua dan mendapat PNGK 4.0
->kalau tak berjaya sekalipun dialah yg plg menghormati ibu bapa
-> jika sederhana sekalipun dialah yg plg dipercayai ayah dan ibunya
-> menjaga ibu dan ayah dgn ikhlas ketika sakit...
->yang akhirnya berjaya dunia dan akhirat.
-> membawa bekalan yg plg banyak utk diberikan kpd ayah dan ibunya
di alam barzakh...


# yang manakah corak anak kita? Kita yang tentukan...

# Hadith Nabi s.a.w
" ...manusia ibarat seratus ekor unta. Hampir - hampir anda tidak menemui seekor pun yang sesuai utk ditungganginya"
  • manusia ada pelbagai morfology, ada pelbagai numerolgy, manusia ada pelbagai latarbelakang,
    manusia ada pelbagai keturunan dan genetik dll. Tiada seorang pun yang sempurna 100%.
    UNTA: macamana nak bagi sesuai, kena betul latihannya, tempat letak penunggangnya nak duduk selesa, letak hamparan... dll 
  • MANUSIA: sama sahaja-> tarbiyyah dan halatuju mesti betul dan istiqamah..

# Muhammad Fattullah Holland... mempunyai 400 buah sekolah diseluruh dunia yang diselenggarakan dengan baik... Sekolah2 ini ditaja oleh Billionare Indonesia bernama Kharisma Bhangsa... (info ini akan dikemaskini kemudian...)

# Omar Al Khattab RA berkata kepada sahabatnya...
"Impikanlah!.. Aku menimpikan negeri ini dipenuhi RIJAL (lelaki) seperti Abu Ubaidah al Jarrah,
Mua'adz bin Jabal dan Salim (hamba Abu Hudzaifah).. lalu aku meminta tolong dari mereka untuk
meninggikan kalimah Allah"

Siapa mereka?: para tabi'in yang kurang popular.. tetapi diangkat dgn kemuliaan!

# Justeru anak - anak jenis apa yang sistem pendidikan MUSLEH ingin lahirkan secara umum?
1) hormat guru
2) hormat ibu bapa; mempunyai adab dengan ibu bapa
3) rajin, ikhlas membantu ibu, ayah, masyarakat
4) sentiasa mengamalkan solat jamaah
5) basah lidah dgn zikrullah
6) bertemankan Al-Quran di mana sahaja
7) berkepimpinan hasil muqayyam yang diikuti...

# matlamat MUSLEH,  apa dia?
* berpegang pada allah
* berfikir positif, tanamkan dalam diri pelajar Al Amin. {Cintakan Allah}..
contoh: kalau putus cinta; bunuh diri... bukan! XXXX!
"bila yakin pada Allah, jatidiri akan kuat "bunga bukan sekuntum, kumbang bukan seekor"

Kalau gagal; tanam dalam diri "Syukur Alhamdulillah, sesungguhnya aku meminjam nikmat yang Allah miliki... Ya Allah, seandainya masalah ku besar, besar lagi masalah orang lain dariku. Ya, Allah, permudahkanlah urusanku sepertimana para tabi'in yang telah berjaya dengan apa yang kau milikki"

p/s: InsyaAllah saya sentiasa beringat 
"Aku hanya merasa sesuatu yang Allah miliki, Allah lah yang memiliki sesuatu yang aku rasai" Sentiasa bersyukur dengan nikmat yang Allah pinjamkan..

Sunday, November 21, 2010

Al Fatihah buat Almarhumah Zaiton binti Login

Terjagaku dari lena pukul 2:00 petang, terus sahaja menunaikan solat Dzuhur. Hati ini semacam ada yang tidak kena. Lapar? Tidak. Masih lagi kenyang. Bosan? Tidak. Tapi ada sesuatu yang tidak kena sahaja dengan diri ini. Selepas menunaikan Solat Asar, terus saja mencapai kunci kereta untuk di basuh di "car wash" berhampiran.

Hampir sahaja waktu Maghrib, tiba - tiba telefonku berbunyi. Lihat sahaja "contact ID" ayah angkatku yang tertera di skrin, terlintas di hati sesuatu yang daku takuti. Selepas memberi salam, terus sahaja dia berkata, "Ika, mak cik dah tak ada, Ka. Pukul 4:00 petang tadi."

Terkejut diri ini dan pelbagai perasaan bersalah di dalam hati menerjah. "Kenapa aku tidak singgah ke Taman Dahlia minggu lepas". Jika aku singgah ke Johor Bahru minggu lepas pasti aku sempat bertemunya.. Namun usai sahaja majlis perkahwinan adik lelakku, terus saja aku pulang ke Kuala Lumpur. Aku perlu bertugas keesokan harinya. Mamaku sudah berpesan, "Akak, jangan ditinggalkan Mak Eton macam arwah nenek, tak lama lagi akan ada yang menjemput."

Ketika ini mutiara di pipiku mengalir deras. Mengapakah kita tidak menghargai insan yang kita sayang sewaktu hayatnya ada?

Teringat pertemuan pertama 13 tahun dulu, ketika itu aku menyertai Festival Silat Rakan Muda. Mak Eton ketika itu menyaksikan anak lelakinya yang menyertai pertandingan. Aku melihat seorang anak comel yang tersenyum - senyum memandangku. Aku memang sukakan kanak - kanak perempuan. Ku bawa kanak - kanak itu ke bilik peserta. Kemudiannya aku diperkenalkan kepada ibunya (Mak cik Zaiton) yang ramah dan ayahnya (Pak Rahman). Keesokannya si comel itu datang lagi memberikan nombor telefon. Semenjak itu hubungan kami menjadi akrab. Sementelah mak cik dan pak cik pernah kehilangan anak perempuan pertama mereka dulu akibat leukimia.

Arwah seorang yang sangat baik dan penyayang, ketika itu aku di asrama sebuah sekolah berasrama penuh, tidak pernah arwah tidak melawatku biarpun kami tiada pertalian darah. Ketika hari lahirku, arwah dan keluarganya datang membawakan sekotak kuih tart telur, curry puff dan macam - macam lagi yang memang disukai oleh rakan - rakanku.  Masih ku ingat lagi, arwah memberikan kepadaku tuala tebal, kasut kulit dan beberapa hadiah hari lahir, milik peribadi beliau ketika hari lahirku yang ke 17 tahun.

Jika cuti sekolah, tidak pernah sekali arwah membenarkan aku menaiki bas untuk pulang ke kampung (jika ahli keluargaku tiada yang menjemput). Arwah dan Pak Rahman juga si comel, Abby pasti akan menghantarku hingga ke laman rumah. Perjalanan bukan dekat. Dari asrama hingga ke rumahku memakan masa hampir 2 jam. Jika aku berada di Johor Bahru, pantang terserempak dengan kereta cabukku, pasti beliau akan menahanku biarpun di tengah jalan! Pernah suatu hari, aku dan suami dalam perjalanan pulang ke Kuala Lumpur dari menghadiri majlis perkahwinan rakan sekolahku, tetiba di selekoh untuk ke arah tol, ada sebuah kereta memintasku. Rupa - rupanya arwah dan keluarganya, perasan kereta burukku itu. 

Namun, apabila sudah berkahwin jarang - jarang aku menjenguk beliau. Namun kad ucapan dan panggilan telefon menjadi pengganti. Tentulah perasan segan itu timbul bila sudah berumahtangga. Tambahan pula apabila mengingatkan kenaifan aku yang suka menyusahkan orang ketika bersekolah dulu. Lebih - lebih lagi arwah dan keluarganya.....

 Ketika di maklumkan arwah terlantar di hospital akibat kanser darah. Aku dan suami sempat menziarahinya. Namun tidak sampai hati untuk berlama - lama di hospital, bimbang tertumpah mutiara - mutiara kasihku. Mengingatkan arwah seorang yang lemah lembut dan penyayang, sempat tadi daku menghadiahkan Solat Hadiah dan Bacaan Yaasin untuk beliau agar urusan akhiratnya di permudahkan Allah. Semoga Arwah Zaiton binti Login digolongkan dalam golongan orang yang beriman di atas kebaikan yang pernah beliau lakukan untukku... Amin..

Benarlah bagai di kata orang, "insan yang baik akan pergi dahulu"...

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani....
Segala puji bagi Allah, Tuhan pentadbir seluruh alam. Selawat dan salam ke atas semulia - mulia makhluk bagi sekalian Nabi dan Rasul, Sayyiduna Muhammad s.a.w dan juga ke atas para ahli keluarganya dan sahabat - sahabat baginda.

Ya Allah cucurilah rahmat ke atas junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w yang dengannya (salawat), Engkau menyelamatkan kami dari segala huru - hara dan kerosakan, dengannya juga Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau bersihkan kami daripada segala kejahatan, Engkau mengangkat kami kepada setinggi - tinggi darjat di sisiMu dan Engkau menyampaikan kepada kami kepada tujuan yang paling sempurna daripada segala kebaikan semasa hidup kami dan selepas mati. Limpahkanlah juga ke atas keluarganya dan sahabat - sahabatnya dan kesejahteraan yang melimpah ruah ke atas mereka.

Ya Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan ke atas penghulu kami, Sayyiduna Muhammad s.a.w pada golongan dulu dan akhir. Dan limpahkanlah rahmat serta kesejahteraan ke atas Saiyyiduna Muhammad s.a.w pada setiap waktu dan masa. Dan limpahkanlah rahmat pada kesejahteraan ke atas yang mulia akhlaknya Sayyiduna Muhammad s.a.w pada golongan malaikat  yang di langit sehingga hari kiamat, dan pada apa yang ada di atasnya dan Engkaulah sebaik - baik Pemberi Rezeki.

Ya Allah! Jadikanlah dan sampaikanlah dan terimalah pahala yang telah dibaca dari Al Quran yang sangat agung. dan apa jua yang telah ditahlilkan dari kalimat Laa ilaaha illallah, dan apa - apa yang juga yang telah kami sebutkan daripadaMu Ya Allah, dan apa - apa yang telah kami selawatkan ke atas Nabi Muhammad s.a.w dan juga ke atas ahli keluarganya di saat waktu yang berkat ini. Inilah hadiah daripada kami mudah - mudahan ianya sampai. Dan juga rahmat daripada Engkau yang mencucurinya dan keberkatan yang tinggi. Dan sedekah yang terdahulu telah kami persembahkan ia, dan kami hadiahkan untuk hadrat penghulu kami Sayyiduna Muhammad s.a.w dan juga ke atas ahli keluarganya, dan kemudian hadiah kepada para arwah isteri - isterinya dan keluarganya dan sahabat - sahabatnya dan yang mengikutinya, dan pengikutnya, mereka itu dengan kebaikan hingga ke hari akhirat.
Ya Allah! Jadikanlah pahala seperti pahala - pahala yang demikian itu serta sokongan yang lebih; dan kebajikan Engkau hadiahkan kepada roh - roh mereka yang telah diampunkan di sini disebabkan mereka, dan khasnya kepada roh Almarhumah Zaiton binti Login pada asalnya dan cabang - cabangnya sekalian. Ya Allah! Ampunilah dan rahmatilah, dan maafkanlah arwah ini. Ya Allah! Pindahkanlah mereka itu dari kesempitan kubur dan liang lahad ke syurga Khulud-Mu. Dan jadikanlah kubur mereka itu taman dari taman - taman syurga-Mu. Dan jadikanlah kubur mereka hembusan dari angin - angin syurgamu.

Ya Allah! Turunkanlah rahmat dan nikmat beserta pengampunan dan syafaat ke atas arwah Almarhumah Zaiton binti Login dengan mereka - mereka yang telah Engkau berikan nikmat, yang dari para Nabi, para siddiqin, para syuhada, para solihin dan kebaikan yang diberikan ke atas mereka. Dengan kebaikan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih lagi Maha Mengasihani.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan mencucuri kesejahteraan ke atas sebaik - baik makhlukNYa, Sayyiduna Muhammad s.a.w dan ahli keluarganya serta para sahabatnya. Maha Suci Tuhan, Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat - sifat rendah (hina), dan cemar yang mereka (orang - orang kafir) anggapkan, begitu juga semoga dicucuri dengan kesejahteraan ke atas segala Rasul yang telah diutuskan oleh Allah. Dan segala puji itu hanya layak bagi Allah Tuhan Sekalian Alam...

Semoga Almarhumah Zaiton binti Login dikurniakan oleh Allah kebaikan sepertimana kebaikan yang pernah dilimpahkannya kepadaku suatu ketika dulu.....Alfatihah...

Friday, November 19, 2010

Islamic cooking.... Memasak itu ibadah...

Assalamulaikum,

InsyaAllah, hari ini ahli keluarga terbaruku dan adikku yang baru berkahwin minggu lepas akan bertandang ke teratakku di Kuala Lumpur.  Hadir bersama mamaku dan juga adik bungsuku (nama sahaja bongsu, tapi sudah dewasa (",) ). Menjadi adat dalam keluarga kami, usai sahaja sesuatu majlis perkahwinan, arwah datukku (ayah kepada mamaku) selalu menggalakkan pengantin baru menziarahi saudara mara. Motifnya adalah untuk memperkenalkan sang isteri dengan mak cik pakcik, juga sepupu yang sangat ramai. 

Arghh, projekku untuk menyusun atur susur galur keluarga dari adik beradik arwah datukku dan nenekku sahaja belum selesai. Terlalu ramai. Belum lagi yang berada di Indonesia dan Singapura. Jika sebelah suamiku pula, lagilah ramai, alhamdulillah suamiku dan kakak iparku berjaya membawaku menziarahi semua saudara mara di Utara tanahair ketika Aidilfitri lalu. Itu belum lagi mencari ancestor beliau di Thailand? Tanah Arab? Tak terjangkau olehku. Kagum sungguh diri ini jika kita boleh mencari 5 moyang terdahulu dan menyusunnya dengan baik samada di dalam software tertentu atau buku tertentu. Namun ada seorang rakan yang berusaha bersungguh selama 2 tahun, dan berjaya memperolehi susun galur keluarganya dengan sempurna. Penting sebenarnya untuk kita mengetahui nasab dan keturunan, terutamanya supaya tidak "terkahwin" sesama sepupu. Jika dilihat sebelah papaku pula lagilah ramai. Ayah papaku sendiri salah seorang kerabat di Utara tanahair berkahwin sebanyak 9 kali. Papaku sahaja mempunyai 4 orang isteri (mamaku isteri pertama). Berdoa benar suatu hari diri ini dapat menyusun semuanya dengan sempurna. 

Namun bukan berkenaan kewajipan ziarah atau nasab keturunan yang hendak daku nukilkan di sini. Entri hari ini, InsyaAllah berkenaan bagaimana proses memasak itu boleh dijadikan sebagai salah satu ibadah.

Bonda mamaku adalah seorang nenek yang hebat, bukan sahaja akhlak mulianya. Ada satu sisi lain yang membuatkan beliau sangat hebat di pandanganku ialah kehebatannya memasak. Ketika solat Maghrib semalam daku terkenangkan beliau. Bila sahaja diri ini teringatkan beliau, tutur kata yang sopan (tak pernah dengar arwah nenekku meninggikan suara), masakannya yang sedap, pantas sahaja diri menghadiahkan Alfatihah buat beliau. Airmata ini pun mengalir deras.
Jika kita ingin rezeki kita diluaskan oleh Allah jangan lupa menghadiahkan Alfatihah buat kedua ibu bapa kita usai sahaja solat fardhu.

Kebetulan mamaku menelefon semalam, sedang berkira - kira menu apa yang ingin di masak. Teringat daging sate arwah nenek. Sebenarnya aku tidak makan daging semenjak kecil, jadi untuk menguruskan daging ini agak rumit bagiku.  (Jika hendak mengundangku menghadiri rumah terbuka, sila pastikan ada menu lain selain d.a.g.i.n.g..). Hendak memotongnya sahaja mengambil masa yang lama (sebab ada rakan berpesan, "jangan potong daging mengikut urat, potong uratnya supaya tidak liat"). Sewaktu kecil, diriku alahan terhadap protein. Ini disebabkan mamaku tidak pernah makan daging sejak kecil, justeru juzuk kromosom tertentu dalam genetikku ini mungkin hilang. Terima kasih kepada kursus Genetik yang pernahku ambil sewaktu di Universiti Malaya dahulu. Apabila diri ini menjamah daging, tunggu sahaja 1 atau 2 jam kemudian, pasti akan bengkak keseluruhan badanku kesan tindakbalas protein yang tidak dapat diserap dalam badan bilamana badan ini menterjemahkan protein tersebut sebagai bendasing dari sistem tubuh. Alhamdulillah, selepas berkahwin suamiku telah membawaku berjumpa dengan pakar. Hasilnya aku tidak perlu mengambil antihistamine sekerap dulu. Syukur kepada Allah dan suamiku yang penyayang.

Back to the point, bagaimana ingin membuat masakan sedap? Mudah sahaja pertama kali jangan lupa mengucapkan bismillahirahmannirahim... Di awal proses masakan itu sahaja kita telah memprolehi pahala, kan. 

Untuk merapatkan kasih sayang sesama ahli keluarga terutamanya ketika ada perselisihan faham, ketika memasak bacalah dan berzikirlah dengan Asmaul Husna ke 48 sebanyak 1000X (tak payahlah kira pula, bacalah dengan ikhlas sepanjang proses memasak dengan niat hendak menyuburkan kasih sayang di dalam rumahtangga dengan mengingat Asma' Allah, tiupkan ke atas makanan yang hendak dihidangkan), iaitu, bacalah "Ya Wadud",
yang bermaksud "Allah Yang Maha Kasih dan Penyayang". Allah menyayangi hamba - hambaNya, manusia yang beriman; tahu dan sedar bahawa dirinya dikasihi dan disayangi oleh Allah. Apabila seseorang hamba itu menyayangi Allah, tidak bererti dia tidak boleh menyayangi selain Allah, tetapi tidaklah boleh melebihi dari menyayangi Allah. Kita hanya boleh menyayangi apa - apa yang disayangi oleh Allah Taala sahaja. Apabila dia menyayangi sesuatu sehingga Allah Taala murka, ini bererti dia tidak sayang kepada Allah s.w.t.

Daku gemar menggunakan apa sahaja bahan dengan jumlahnya mesti ganjil. Contohnya 3,5, atau 9 biji bawang kerana daku cuba sentiasa mengingati Allah dalam apa jua yang daku lakukan. Asma' Allah 99 bukan? Dalam sisa - sisa kehidupan ini tiada yang terbaik dari sentiasa mengingati Asma' Allah walaupun dalam masakan. Oh ya, seperkara lagi, jika ingin menambah garam atau gula, gunakan hujung jari   telunjuk dan ibu jari, Allah kurniakan kita tubuh badan yang sihat untuk sentiasa mengingatiNya. Bukankan ketika ketika bertasbih, kita menggunakan jari - jari ini?... Selamat mencuba.


Thursday, November 18, 2010

Marriage.... marriage across the age?......

Minggu lalu usailah sudah majlis penyatuan kasih antara adikku dan pasangan pilihan hatinya.dalam sebuah majlis meriah yang dihadiri ramai ahli keluarga dan sahabat terdekat. Teruntailah manik - manik jernih dipipiku ini saat dia aqad dan ijab qabul menerima pasangan hatinya. Mutiara jernih yang ingin gugur ku tahan sebaris egoku. Masakan majlis perkahwinan adik lelaki ditangisi sedangkan pernikahannya meriah dan gembira? Hanya syaitan sahaja yang menangisi perkahwinan anak adam.

Perkahwinan adalah sunnatullah, hukum alam dunia. Serta fitrah semulajadi manusia, haiwan dan tumbuhan - tumbuhan. 

Rasulullah saw pernah bersabda"
"Tiada rahbaniyah (hidup membujang) dalam Islam". 
Allah berfirman:
 "Maha suci Allah yang telah menjadikan pasangan - pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan di bumi dan dari diri mereka mahupun dari apa yang tidak mereka ketahui"
( Surah Yasin : 36)
 Fakta dari para saintis mengatakan bahawa semua benda terdiri dari dua pasangan. Misalnya air yang kita minum terdiri daripada dua pasangan oksigen dan hidrogen. Listril ada positif dan ada negatifnya. Semuanya berpegang dengan ayat - ayat di atas dan ada juga ayat lainnya. Antaranya:
"Dan dari segala sesuatu Kami ciptakan berpasang - pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah"
(Az Dzariyat : 49)
Manusia adalah mahkluk yang lebih dimuliakan dan diutamakan oleh Allah berbanding makhluk - makhluk lainnya. Allah telah menetapkan adanya peraturan - peraturan dalam perhubungan yang tidak boleh dilanggar. Manusia tidak boleh melakukan sesuka hati. Meminang sebagai pendahuluan perkahwinan, tentang mahar atau maskahwin, iaitu pemberian seorang suami kepada isterinya sewaktu akad nikah dan sesudahnya. Sesudah dipersetujui aqad tidaklah boleh ia melanggar janji - janji takliq, dan terbataslah ruang bersama - sama rakan - rakan yang dahulunya akrab.


Islam amat menyukai perkahwinan dan segala akibat baik yang bertalian dengan perkahwinan, baik yang bersangkutan, bagi masyarakat mahupun kemanusiaan pada umumnya.



Buat adikku tersayang; 
"Semoga perkahwinanmu ini mententeramkan jiwa kalian, menutup pandangan dari segala yang dilarang Allah, dan menyemai kasih sayang suami isteri yang dihalalkan oleh Allah antara kalian. Semoga talian kekeluargaan antara dua buah keluarga ini akan mengukuhkan ikatan kemesraan sesama kita".
 Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ibnu Majah yang beerti:
Diceritakan dari Nabi saw bahawa beliau bersabda pada waktu Haji Wida' setelah memuji kepada Allah serta menyanjungnya serta menasihati para hadirin:
"Ingatlah wahai umatku! Terimalah pesanku supaya berbuat baik kepada isteri - isteri. Mereka itu hanyalah dapat diumpamakan kawan mu yang berada disampingmu, kamu tidak dapat apa - apa dari mereka selain berbuat baik. Kecuali mereka membuat perbuatan keji yang jelas, maka tinggallah mereka sendirian di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Kalau mereka taat kepadamu maka janganlah kamu mencari jalan menyusahkan mereka.
Ingatlah! Sesungguhnya  kamu mempunyai kewajipan terhadap mereka dan sesungguhnya mereka itu mempunyai kewajipan - kewajipan terhadapmu. Kemudian kewajipan mereka terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mempersilakan tempat tidurmu diinjak oleh yang kamu benci, dan mereka tidak boleh mengizinkan masuk kerumahmu kepada orang yang kamu benci.
Ingatlah! Kewajipanmu terhadap mereka ialah bahawa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan mereka".
Di dalam suatu hadis yang lain Rasulullah saw bersabda yang bermaksud:
"Kewajipan seorang suami terhadap isterinya ialah suami harus memberi makan kepadanya jika ia makan, dan memberi pakaian kepadanya jika ia berpakaian dan tidak boleh memukul mukanya dan tidak boleh memperolok - oloknya dan juga tidak boleh meninggalkannya kecuali dalam tempat tidur ketika isteri membangkang".
 Bila kupandang wajah adik iparku, persis wajahnya Ina Naim Suhaimi dan adakalanya terlihat pula persis Ramlah Ram. Rasulullah saw bersabda:
"Sebaik - baik wanita adalah yang apabila kamu memandangnya kamu akan senang, apabila kamu perintah ia akan patuh padamu, apabila kamu beri bahagian ia akan menerimanya, apabila kamu pergi ia akan menjaga dirinya dan menjaga hartamu".
(Riwayat Nasa'i, dan lain - lain).
Ijab dan Qabul adalah lafaz dan semangat yang merupakan ketukan - ketukan kasih di pintu hati pasangan hidup yang senada dan seirama, yang sama - sama menggetar rasa, yang sama - sama memikul senang dan derita. Allah menyerahkan kepada pasangan untuk memilih jalan dan kesudahannya, dan Allah juga telah memberitahu, kita bertanggungjawab penuh dengan apa yang kita lakukan, baik buruknya kita bersama - sama pasangan, kitalah yang kemudikan bahtera di lautan kasih ciptaan Allah swt bersama pasangan kita.....


Ada dikalangan teman - teman yang meminta pandangan perihal perkahwinan walhal diri ini baru setahun jagung mendirikan rumahtangga. Namun sekadar titipan bersama:
"Jika pasanganku marah, masaklah makanan kesukaannya, kerana berlapar itu menambah amarah,"
"Jika pasanganku merajuk, segeralah aku memujuknya, rendahkanlah egoku, kerana memujuk itu  sedekah,"
"Jika pasanganku menangis, sandarkan dia ke bahuku, kerana dari rusuknya aku diciptakan,'
"Jika pasanganku membenciku, redhalah daku kepada Allah, biarpun payah, kerana redha Allah itu lebih barakah, ingatlah saat - saat dia pernah menyayangiku,"
 "Jika sabar itu payah, mengalah itu susah, tersenyum dalam gundah, lebih susah lagi mencari redha Allah. "
Semoga entri kali ini menjadi panduan kepada diriku dan kalian semua.....


Motto hidupku dan suamiku:
"Suami didahulukan, isteri dilindungkan, kasih sayang dilimpahkan, cinta dipaterikan... Semoga kita sentiasa di dalam redha Allah samada di dunia mahupun di akhirat"......
 

Saturday, November 6, 2010

Feeding subconscious mind

"It is funny thing about life. If you refuse to accept anything but the best, you very often get it" (W. Somerset Maugham).
Assalamualaikum dan selamat pagi semua juga selamat sejahtera... 
Motivating myself:
I am unique individual who is doing the best I can, InsyaAllah"...

Feed subconscious mind: telling myself that,
"I am going to pass this semester's exam with flying colour."
Esok selangkah kaki ke arah penentuan misi penambahbaikan gedung ilmu sedia ada yang telah berkarat. Alhamdulillah sempat membaca al-Mathurat dan Yaasin 7 Mubin memohon agar Allah s.w.t melapangkan dadaku dalam pembelajaran, diberikan kefahaman dan kebijaksanaan dalam menjawab semua soalan peperiksaan bermula esok. Hampir sepuluh tahun meninggalkan alam universiti ilmu. Kini, kembali melengkapi "universiti" kehidupan.Walau saatnya sangat hampir esok, diri ini tetap bersyukur lantaran mudah hadam kursus  berrkaitan. Namun kursus yang mudah boleh menggoncangkan langkah seandainya cuai dalam mengatur derap langkah ketika menjawab soalan yang bakal menentukan hala tuju pengetahuanku seterusnya.

Sebuah buku (66 Tips Mutiara Motivasi Cinta Islam, nukilan ayah kepada anak muridku Ustaz Ku Muhammad Asmadi bin Ku Mohd Saad dan ibu beliau Ustazah Nor Syahida binti Ahmad) yang dihadiahkan dari salah seorang pelajar ketika Hari Guru 2010, menjadi pembuka kalam hari ini. Terima kasih juga kepada anak didikku yang lain, yang sering menitipkan doa agar insan ini sentiasa dalam redha Allah.


Dalil Al Quran: 
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"
(Al Quran: Surah Toha: 114) 
Mutiara - mutiara ilmu tersebar di muka bumi ciptaan Allah ini dengan meluas. Selagi nadi masih berdenyut, selagi hayat dikandung badan, selagi bumi menongkat langit, selagi mana buih - buih taqwa kurniaan Allah tidak terserak, selagi itulah ilmu ini akan terus daku cari demi bekalan di hari terakhir kelak. Menyedari diri ini yang masih jumud ilmunya, diri ini akan berusaha menunjukkan yang terbaik di kalangan anak didikku.

Dalam rutin harian mendidik dan mengasuh anak didik menuntut ilmu, terjentik perasaan ini. 
"Cukupkah ilmuku. Ya Allah, jauhkanlah diri ini dari kejumudan ilmu. Ya Allah seandainya ilmu belum cukup untuk bekalan anak didikku, Kau tunjukilah jalan dan permudahkan urusanku".
Pernah dahulu salah seorang  ibu saudaraku berkata "Tak sanggup nak jadi cikgu, besar amanahnya. Di akhirat kelak, aku yang kena hisab dulu." Sungguh menggundahkan hati. Namun diri yang hina ini hanya mampu berusaha dan bertawaqal kepada Allah agar ilmuku ini tidak menjadi beban dipundakku ketika meniti titian sirat.

Namun susah benar untuk mendidik hati untuk mengikhlaskan hati, cabarannya hebat. Doaku hanya satu, mohon ilmu ini membawaku lebih mengenali Allah s.w.t sebagai penciptaku, dan sebagai azimat untuk diri sendiri dengan bertanya kepada diriku "Siapakah aku di sisi Allah?"

Buat anak didikku, jalan kehidupan ini penuh cabang yang berliku - liku dan amat panjang. Jalan yang ku pilih ialah mencari redha Allah, dengan menuntut ilmu. Walau ku sedar gedung ilmu itu adalah di sisa akhirm hujung usiaku dan tak mungkin sama sekali menyamai ilmu golongan  para mujaahid dan syahid yang soleh terdahulu. Tuntutlah ilmu walau hingga ke liang lahat.

Dalam meniti sebuah perjalanan kadangkala aku lupa menoleh ke belakang dalam tuturku, perbuatanku mahupun niatku yang lalu. Pengalaman lalu menjadikan aku lebih tabah kini. Semoga Allah Yang Maha Pengampun mengampuni dosa - dosa hambaNya yang hina ini. 

"Buat sahabat - sahabat yang mengenali diri ini, sesungguhnya esok selangkahku adalah sesaat dalam doamu, selangkahku adalah setitik kasih dari kemaafanmu, selangkahku adalah sesaat kalian menitipkan semangat untukku, dan selangkahku adalah sesaat tika aku menghadap Allah dengan keredhaanMu juga keihklasan kalian mendoakan kejayaanku di dunia ini mahupun di akhirat."
Mohon maafkan segala kesilapanku kerana perjalanan esok, adalah dengan lingkungan doa kalian yang tulus dan ikhlas untuk diri ini. Terampunnya dosaku dengan Allah adalah jalan keampunan Taubat Nasuha; namun tertangguhnya keampunan sesama manusia, menangguhkan sekalian doa dan hajat yang ditiitipkan di Arashy.

Akhir kalam, doakan daku berjaya esok, terima kasih buat rakan - rakan setugas yang memahami dan sanggup menjalankan tugas bagi pihakku esok dengan hati yang terbuka.... Semoga Allah mengabulkan hajat kalian sepertimana yang terdapat dalam sebuah hadis, seperti sabda Nabi s.a.w.:

“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah (SWT) akan menunaikan hajatnya…” 
(Riwayat Muslim)
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah (SWT) lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri. Semoga kalian beroleh kebaikan yang baik dengan izin Allah s.w.t.

Friday, November 5, 2010

Anak Adam....

Disini ana senaraikan tiga ayat al-quran peringatan Allah s.w.t kepada anak cucu adam (manusia) sebagai pedoman hidup selama kita di alam dunia.


(1) Hai Anak adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
( سورة الأعراف , Al-Araf, Chapter #7, Verse #26)

(2) Hai Anak adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.
( سورة الأعراف , Al-Araf, Chapter #7, Verse #27)

(3) Hai Anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
( سورة الأعراف , Al-Araf, Chapter #7, Verse #31)

Sifat-Sifat Dunia

Ana ingin berkongsi beberapa sifat dunia yang ana baca dari sebuah majalah untuk peringatan bersama.

Marilah kita sama-sama sedar bahawa kehidupan dunia adalah sementara dan berusahalah memastikan kita tidak menjadi manusia yang dilalaikan oleh kesenangan dan keseronokan dunia sehingga lupa kehidupan di Alam Barzah dan Alam Akhirat.

Sama ada ana suka atau tidak, yang pasti hari demi hari berlalu, ana sebenarnya semakin mendekati alam tersebut. Soalnya adakah kita cukup bersedia untuk pulang ke sana? Aduhaii, susahnya untuk mendidik diri sendiri....

Di bawah ni ana senaraikan sifat-sifat dunia untuk peringatan dan renunganm diri ana sendiri;
1) kehidupan dunia merupakan senda gurau dan mainan
2) kehidupan dunia dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanya sedikit sekali
3) Orang yang bermegah dengan banyaknya harta dan anak dalam dunia akan memperolehi
azab Allah s.w.t
4) kehidupan dunia bagi orang-orang kafir merupakan hiasan yang indah
5) kehidupan dunia hanya merupakan kesenangan sementara dan tersangat sedikit
tempoh masanya
6) kehidupan dunia ibarat air hujan yang turun dari langit lalu suburlah tumbuhan,
selepas itu tumbuhan menjadi kering dan musnah dibawa angin.


Firman Allah s.w.t

"
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan
"
( سورة آل عمران , Aal-e-Imran, Chapter #3, Verse #185)

Berdoalah ana kepadaNya agar sentiasa dilembutkan dan dibuka mata hati ana ini.

Syair Nasihat (Nombor 1)

Syair Nasihat ..mari sama - sama kita fikir.....
Ana turunkan beberapa syair yang diambil daripada kitab karangan seorang ulamak terkenal negeri Pahang suatu ketika dulu. Syairnya begini,


No 1

Hendaklah fikir kepada diri,
Hari mudanya kejam kita takuti,
Binasa dan kalah tidak berani,
Api neraka mengapa tak ngeri.

Maut itu akan makanan,
Kapan selapis akan pakaian,
Emas alkubur akan hamparan,
Mangkut adap akan minuman.

Keempat itu jangan alpa,
Tak dapat tidak akan dirasa,
Apakah sangat suka tertawa,
Harta dicari orang punya.

Lagipun hidup sebelum mati,
Hukum dan denda terkadang curi,
Terkadang air terkadang api,
Barang dimakan menjadi tahi.

Jadilah sampah yang dipakai,
Kemudian badanmu menjadi bangkai,
Dikatakan kasih sahabat dan handai,
Busuk sedikit tidak tercapai.

Menghantar kita ke dalam lubang,
Malu bermalu maka terpegang,
Sudah dikambus kembali pulang,
Sebulan sekali haram tak datang.

Tinggallah kita seorang diri,
Kiri dan kanan hanyalah bumi,
Semata-mata perintah Ilahi,
Rahmat dan uzur ke mana nak lari.

Hai sekalian yang berakal,
Rambut yang hitam kejur dan ikal,
Tubuh berdaging nipis dan tebal,
Berbagai jenis lauk dan sambal.

Firman Allah s.w.t
"Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan): "Rasailah azab yang membakar ini".
( سورة الحج , Al-Hajj, Chapter #22, Verse #22)

Syair Nasihat (Nombor 2)

Mengapa perangai terlalu conggok,
Mengerjakan haram tergelak-gelak,
singgah mengacau sembahyang tidak,
Haranah sahaja tidakkah kelak.

Emas dan sutera hendak dipakai,
Dududk bersila jalan berlembai,
Berselendang baju terkadang beredai,
Suka tertawa gelak mengilai.

Mengapa perangai terlalu conggok,
Allah dan rasul seumpama bapa,
Tetapi hitam terlalu tampuk,
Di lubang hidung celak ketiak.

Inilah budak terlalu bebal,
Diam tak diam bapa si Dajal,
Perangai itu jikalau kekal,
Takala maut adalah sesal.

Dijauhkan Allah yang demikian,
Nikmat Allah dilupakan,
Keredaan allah ditinggalkan,
Kebencian allah dikerjakan.

Segala jumlah alam sekalian,
Daripada makhluk lebihnya insan,
Saidatul Mursalin Habiburrahman,
'Ainul Rahmat' Arwasal 'Arfan.

Habibullah akhir zaman,
Kitalah umat yang pilihan,
Ummul kitab itulah Quran,
Kekal sampai ke Darul "Jinan".

Kasih Allah kepada kita,
Daripada tidak dijadikan ada,
"Syamsyi" dan "Qamar" jadi pelita,
bumi terhampar sekalian ada.

Allah berfirman, "Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, sesungguhnya mereka beroleh syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; tiap-tiap kali mereka diberikan satu pemberian dari sejenis buah-buahan syurga itu, mereka berkata: Inilah yang telah diberikan kepada kami dahulu dan mereka diberikan rezeki itu yang sama rupanya (tetapi berlainan hakikatnya) dan disediakan untuk mereka dalam syurga itu pasangan-pasangan, isteri-isteri yang sentiasa bersih suci, sedang mereka pula kekal di dalamnya selama-lamanya".
( سورة البقرة , Al-Baqara, Chapter #2, Verse #25)

Syair Nasihat (Nombor 3)

Dilengkapi dengan pegawai badan,
Serta akal dikurniakan,
Jikalau merdaheka tidak tertawan,
Rahsia Ilahi jadi pakaian.

Kasih nabi demikian lagi,
Lebih daripada badan sendiri,
Memohon umat sentiasa hari,
Sampai ke Masyar mengata "Ummati! Ummati!.

Banyak menangis sedikit tertawa,
Magshul umatnya yang derhaka,
Tatkala Mi'raj sekalian rata,
Sejahat-jahat tempat hanya neraka.

Demikian lagi kasih malaikat,
Memohon ampun serta rahmat,
Azab neraka nyata dilihat,
Tempat kembali segala yang jahat.

Wa Nazir menyuratkan dosa,
Pada yang baik ganda berganda,
Kecualikan Iblis meskipun neraka,
Adalah kasih memohonkan doa.

Istimewa pula segala Aulia',
Bintang kutub Syamsul Anbiya',
Di dalam hadis Khairun Wara',
Warisul Anbiya' segala ulama.

Min Muhammad Rasul minallah,
Khalil dan kelima di dalam jumlah,
Ahlus Sunnah wal Jama'ah,
Abu al-Hassan al-Asy'ariah.

Firman Allah "Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek "
( سورة الكهف , Al-Kahf, Chapter #18, Verse #29)

Syair Nasihat (Nombor 4 )

Jalan akhirat terlalu jauh,
Sepanjang jalan berbagai musuh,
Mula-mula julung ditempoh,
Sekaliannya badan hancur dan luluh.

Kemudiannya pula dikembalikan,
Seperti adat permulaan,
Di sanalah lanjut perjalanan,
Seribu tahun belum pengampunan.

Matahari hampir kepala,
Panasnya tidak lagi menderita,
Otak dan daging hancuir dan mati,
Badan bertindih bertimpa-timpa.

Tujuh kali seribu tahun,
Suatu perintah tiada bersusun,
Tiada ketahuan murka dan ampun,
Sekadar berkumpul berhimpun-himpun.

Perkataan itu sudahlah nyata,
Kisahnya masyhur sudahlah lama,
Banyaklah orang menceritakan dia,
Sekadarkan belum lagi dirasa.

Demikian lagi syurga dan neraka,
Kebanyakan Islam mengetahui dia,
Sekadarkan bila kurang percaya,
Setengahnya diam didengarkannya.

Jaranglah orang menyatakan dusta,
Waktu didengar ia percaya,
Kebanyakan mukmin itulah dia,
Kecualikan siamang binatang rimba.

Setengahnya itu bersungguh-sungguh pun tentu,
Masuk neraka ia bercakap,
Olok-olok lagi beradab,
Itulah orang jahil murakab.

Ana ambil tiga petikan ayat Al-Quran tentang Neraka dan sebenarnya terdapat banyak lagi ayat-ayat Al Quran berkaitan neraka. Mari kita baca, ambil dan ingat.

(1)
Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan), yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui".
( سورة الأعراف , Al-Araf, Chapter #7, Verse #38)

2)
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Qur'an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).
( سورة الروم , Ar-Room, Chapter #30, Verse #16)

3)
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.
( سورة البقرة , Al-Baqara, Chapter #2, Verse #119)

Syair Nasihat (Nombor 4 )

Jalan akhirat terlalu jauh,
Sepanjang jalan berbagai musuh,
Mula-mula julung ditempoh,
Sekaliannya badan hancur dan luluh.

Kemudiannya pula dikembalikan,
Seperti adat permulaan,
Di sanalah lanjut perjalanan,
Seribu tahun belum pengampunan.

Matahari hampir kepala,
Panasnya tidak lagi menderita,
Otak dan daging hancuir dan mati,
Badan bertindih bertimpa-timpa.

Tujuh kali seribu tahun,
Suatu perintah tiada bersusun,
Tiada ketahuan murka dan ampun,
Sekadar berkumpul berhimpun-himpun.

Perkataan itu sudahlah nyata,
Kisahnya masyhur sudahlah lama,
Banyaklah orang menceritakan dia,
Sekadarkan belum lagi dirasa.

Demikian lagi syurga dan neraka,
Kebanyakan Islam mengetahui dia,
Sekadarkan bila kurang percaya,
Setengahnya diam didengarkannya.

Jaranglah orang menyatakan dusta,
Waktu didengar ia percaya,
Kebanyakan mukmin itulah dia,
Kecualikan siamang binatang rimba.

Setengahnya itu bersungguh-sungguh pin tentu,
Masuk neraka ia bercakap,
Olok-olok lagi beradab,
Itulah orang jahil murakab.

Syair Nasihat

No 5
Sebab pun ia terlalu jahat,
bangsanya itu daripada dzalimat,
Dikatakan orang anasir yang empat,
Itulah jadi asal tabiat.

Asal iblis demikian juga,
Daripada lidah api yang cela,
Jin dan syaitan beberapa bangsa,
Kebanyakan syaitan kafir belaka.

Sebab pun iblis dikata malaikat,
Asalkan ia terlalu khidmat,
Di dalam syurga berbuat taat,
Dijadikan Adam ia pun murtad.

Iblis dan syaitan sahaja khianat,
Masa dahulu sudah berkhasiat,
Hawa dan nafsu sedianya jahat,
Daya mendaya keempatnya sesat.

Hawa dan nafsu setianya kafir,
Iblis dan syaitan sebab takbur,
Jadilah insan dikata mafrur,
Esok jaga hari nan tidur.

Tidur ini di dalam dunia,
Telinga berlubang mata terbuka,
Lidah pun fasih berkata-kata,
Makan dan minum bersuka-suka.

Di dalam akhirat baharulah jaki,
Telinga tali mata pun buta,
Lidah pun kelu tidak terkata,
Badan pun cengkung dimakan neraka.

Wahai sekalian orang yang bijak,
Bukannya padan bukanya layak,
Mati tidak hidup pun tidak,
Hanyalah sesal hurung dan teriak.

Saturday, October 30, 2010

Sebuah kematian... "Malaikat Maut Melihat Kita 70 Kali Sehari"

Sudah 2 minggu menguruskan urusan TAKRIM 2010. Urusan surat menyurat, urusan PEKA, urusan PLBS nya dan macam - macam lagi membuatkan diri kerdil yang hina lagi dihurungi dosa - dosa ini, kurang kekebalan diri dan demam pun datang menjengah. Paling sedih si kecil turut sama demam. Mujur saja langkah awal membawanya berjumpa doktor membuahkan hasil sedari si kecil itu asyik mengelap mukus yang keluar dari hidungnya. Membawa ke klinik satu hal, menyuapkannya ubat seperti mahu berperang saja. Sesungguhnya diri diri ini berusaha belajar bersabar.

"Sabar" perkataan yang mudah. Namun sejauh mana diri hina bersabar? Tetiba terdetik di hati "sabarkah aku?". Rasanya belum cukup mendidik diri untuk bersabar. Sabarkah malaikat maut ketika mencabut nyawa diri ini dari tubuh? Oh Tuhan! Pantas sahaja air mata ini mengalir. Ya Allah ampunkanlah dosa - dosa hambaMu ini. Bimbingkanlah hambaMu ini ke jalan yang Kau redhai dan doronglah dirinya untuk terus - terusan beramal baik. Kata orang kalau kita semakin dekat dengan Allah bermakna kita hampir dengan ajal.

Semalam ketika Usrah mingguan, topik perbincangan kebetulan sama dengan entri yang bakal ditulis. Namun apa yang menarik dalam usrah dan ingin dikongsikan bersama ialah "Malaikat Maut Melihat Kita 70 Kali Sehari"!

Hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Bahawa malaikat maut memerhati wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail: ‘Alangkah hairannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berseronok-seronok dan bergelak ketawa.’”


Takdirnya esok hari terakhir Allah ‘pinjamkan’ nyawa kepada kita untuk bernafas di muka bumi ini adakah kita sudah cukup bekalan bagi menghadapi dua fasa berikutnya iaitu alam barzakh dan alam akhirat? Mengenang dosa - dosa yang pernah dilakukan, diri ini terasa kerdil dan halus di sisi Allah. Namum bersyukur kerana Allah masih memberi diri ini peluang memperbaiki amalan sebelum si dia datang menjemput.

Suami ana pernah berkata usia kita semakin pendek. Kiralah usia Rasullullah s.a.w wafat kira - kira umurnya 63 tahun tolakkan dengan usia kita. Itulah usia maksimum yang kita ada. Namun usia minimum hanya Allah yang tahu. Itu menjadi rahsia Allah selamanya. Rasulullah s.a.w juga menjelaskan dalam hadisnya bahawa kesakitan ketika hampir mati itu seperti ditetak 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika hidup-hidup.

Maka amat beruntunglah sesiapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan).

Bagaimana pula dengan tanda - tanda mati? Terkenang pula dengan arwah nenek yang kembali ke rahmatullah dalam keadaan yang paling mudah. Tenang dan sempat menyebut Allah. Terkenang,... bilangan orang yang hadir sangat sangat sangat ramai, ada antaranya yang tidak dikenali! Semoga arwah Palama binti Sarwie berada di antara golongan orang yang beriman. Apakah kebaikan yang arwah buat? Bila ada kekusutan antara ahli keluarga, arwah akan damaikan (walaupun si A mengadu begini begitu, arwah tidak pernah cerita kepada si B, kecuali ana, adik - adik dan mama ana, sebab kami tinggal bersama). Bila ada kenduri kendara, arwah antara insan yang seminggu awal akan sampai membantu saudara mara, apa saja yang diperlukan. Arwah jujur dalam memegang amanah. Namun ada sesetengah pihak yang mengambilnya haknya di dunia dengan tipu daya (sampai arwah meninggal pun masih nak meminta yang bukan haknya! Kami ahli keluarga tahu, tapi berdiam, bukan membenarkan. Namun kami berdoa semoga memberikan mereka hidayah dan petunjuk). Mungkin itu yang meringankan azabnya sebelum pulang ke rahmat Allah. Maka bersedialah mereka yang berkaitan kelak kerana bahagian mereka akan tiba apabila mereka bakal mati (sambil memikul bahagian mereka dan "bahagian" arwah nenek, begitu juga "bahagian" arwah datuk, ingat tu!)

Lagi pedoman tentang mati...
Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi s.a.w yang bermaksud: “Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berpeluh pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis.

“Manakala jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh dan mulutnya berbuih, menandakan menandakan azab Allah sedang menimpa dia.” (Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)

Kematian ‘menjemput’ manusia secara perlahan-lahan atau beransur-ansur mulai daripada jasad, hujung kaki kemudian ke paha.

Bagi orang kafir pula, apabila nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih.

Itu pula tanda azab yang diterimanya disebabkan dosa dan kekufuran mereka.

Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Bahawa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan bersopan sementara roh orang kafir pula akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar.”

Allah juga turut menimpakan seorang Muslim yang berdosa itu dengan kekasaran ketika mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah dosanya.

Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan mungkin kerana ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya kerana setiap kebajikan pasti akan dibalas.

Tetapi kerana tidak beriman, ia tidak menjadi pahala kebajikan dan kekufurannya tetap diazab pada hari akhirat kelak.

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.

“Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.

“Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”

Malaikat Izrail menjalankan arahan Allah s.w.t dengan sempurna. Dia tidak diutuskan hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka.

Kematian mungkin berlaku kerana sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya disebabkan kemalangan, diserang penyakit berbahaya seperti kanser, jantung, Aids, denggi dan taun.

Seorang yang sedang sakit tenat, menjadi rahmat yang tinggi nilainya kerana Allah masih memberi peluang supaya mereka sedar akan kesilapan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.

Maka waktu itu mereka masih berpeluang bertaubat dari dosa dan kesilapan. Begitu juga halnya dengan orang mati mengejut disebabkan kemalangan.
Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup supaya berhati-hati dan tidak lalai berusaha untuk memperbaiki diri.

Justeru, bagi mereka yang masih diberikan nikmat kehidupan perlu sentiasa mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku.

Allah menjadikan sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.

Saidina Abbas meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan malaikat Izrail berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa.

Ini kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh.

Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam a.s.

Dia mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.

Justeru, jika seseorang Muslim itu meninggal dunia, beberapa langkah penting perlu dilakukan seperti menempatkan jenazah di tempat yang sesuai sebagai menghormatinya, sunat meletakkan keadaan kakinya menghala ke arah kiblat, tanggalkan pakaian berjahit, tutupkan jenazah dengan sehelai kain nipis ke atas seluruh jasadnya, rapatkan kedua-dua belah matanya dan mulutnya, letakkan kedua-dua tangan jenazah di atas dadanya sebagaimana dalam keadaan qiam (berdiri) ketika solat, letakkan sesuatu yang sederhana berat di atas perutnya seperti gunting dan pisau serta sunat bagi yang hidup mencium jenazah.

Pensyarah di Jabatan Fiqh dan Usul Fiqh, Kuliyyah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Prof Datuk Dr Mahmood Zuhdi Ab Majid, berkata umat Islam dilarang mengaitkan kematian seorang Muslim itu dengan tanda tertentu.

“Itulah yang menyebabkan umat Islam semakin mundur kerana terlalu banyak mempercayai perkara khurafat dan tahyul.

“Jika ada kematian seperti kemalangan contohnya kita ditegah untuk bertanya kepada waris apakah perbuatan ganjil yang dilakukan sebelum kematiannya,” katanya.

Dr Mahmood Zuhdi berkata tiada siapa pun dapat mengelak daripada mati melainkan Allah dan kematian tetap akan datang tepat pada masanya.

“Apabila sampai ajal seseorang, umat Islam digalakkan memberi nasihat kepada keluarga si mati supaya bertenang dan banyakkan bersabar.

“Islam menegah amalan keterlaluan seperti menjerit dan meratapi kematian,” katanya.

Beliau berkata bagi mereka yang masih hidup peluang perlu dimanfaatkan dengan memperbaiki keadaan diri yang ternyata banyak melakukan kesilapan dan kesalahan.
“Tiada daya atau usaha yang boleh menyelamatkan kita daripada kematian.

“Kematian menjadikan hati manusia menjadi sedih serta berpisah dengan keluarga tercinta. Hanya amalan soleh saja akan membawa kita bertemu Allah,” katanya.


# baca entri berkaitan al-bakriah.com